Kesehatan

5 Penyebab Sakit Telinga Pada Anak yang Perlu Diketahui Orangtua

penyebab sakit telinga pada anak

Rasa sakit pada telinga adalah kondisi umum yang bisa dialami oleh siapa saja, termasuk anak-anak. Situasi ini seringkali menyebabkan ketidaknyamanan yang membuat anak menjadi rewel dan mudah menangis. Lalu, apa saja penyebab sakit telinga pada anak?

Sakit telinga atau otalgia, merupakan masalah yang sering dialami oleh anak-anak. Anak-anak di bawah usia 5 tahun memiliki risiko lebih tinggi terkena infeksi telinga, terutama jika mereka sedang mengalami infeksi saluran pernapasan atas, seperti pilek.

Untuk lebih memahami, berikut ini penjelasan lengkap mengenai berbagai penyebab sakit telinga pada anak-anak.

1. Infeksi Telinga

Karena perkembangan tuba Eustachius pada anak-anak, terutama yang berusia di bawah 2 tahun, belum sepenuhnya sempurna, mereka lebih rentan terhadap infeksi telinga bagian tengah, yang dikenal sebagai otitis media.

Tuba Eustachius adalah saluran yang menghubungkan telinga tengah dengan rongga nasofaring, dan memiliki peran penting dalam sistem pendengaran.

Beberapa faktor yang dapat menyebabkan terjadinya otitis media meliputi infeksi saluran pernapasan atas, batuk pilek, dan alergi. Selain itu, pada bayi dan balita berusia 6 hingga 24 bulan, kebiasaan menyusui dengan botol dalam posisi terlentang juga dapat berkontribusi pada munculnya otitis media.

2. Perbedaan Tekanan Udara

Salah satu penyebab sakit telinga pada anak adalah perbedaan tekanan udara antara telinga bagian dalam dan luar, yang bisa terjadi saat terbang dengan pesawat atau mendaki gunung.

Ketika telinga tidak dapat dengan cepat menyesuaikan diri untuk menyeimbangkan tekanan udara, perubahan tekanan yang mendadak dapat menyebabkan gendang telinga meregang. Situasi ini dapat mengakibatkan rasa sakit dan ketidaknyamanan pada telinga.

3. Adanya Kotoran di Telinga Dalam

Penyebab selanjutnya anak merasakan sakit pada telinga adalah masuknya kotoran ke dalam saluran telinga. Hal ini sering terjadi akibat kebiasaan orang tua yang membersihkan telinga anak dengan cotton bud.

Penggunaan cotton bud justru dapat mendorong kotoran lebih dalam ke saluran telinga. Selain itu, penggunaan alat tersebut juga dapat meningkatkan risiko iritasi pada saluran telinga.

4. Otitis Eksterna

Otitis eksterna adalah gangguan yang muncul akibat infeksi pada saluran telinga bagian luar. Biasanya, kondisi ini dimulai dengan luka atau iritasi pada lapisan kulit tipis yang melapisi saluran telinga luar, yang kemudian berkembang menjadi infeksi.

Selain itu, otitis eksterna sering kali terjadi beberapa hari setelah seseorang berenang. Hal ini disebabkan oleh bakteri penyebab infeksi yang dapat berkembang dengan baik di lingkungan saluran telinga yang lembap. Karena alasan ini, kondisi ini sering disebut sebagai swimmer’s ear.

5. Otitis Media Efusi

Otitis media efusi adalah kondisi telinga yang ditandai dengan adanya cairan atau lendir yang terperangkap di dalam telinga bagian tengah, sementara membran timpani (gendang telinga) tetap utuh.

Kondisi ini dapat dialami oleh siapa saja, namun lebih umum terjadi pada anak-anak di bawah usia 2 tahun. Selain menyebabkan nyeri telinga, otitis media efusi juga dapat mengakibatkan anak mengalami masalah pendengaran.

Nah itulah tadi beberapa penyebab sakit telinga pada anak. Beberapa masalah nyeri telinga pada anak sering kali dapat sembuh dengan sendirinya atau melalui perawatan di rumah.

Namun, orang tua harus tetap waspada jika anak mengalami gejala yang lebih serius. Misalnya, jika sakit telinga tidak menunjukkan perbaikan setelah dua jam meskipun sudah diberikan pereda nyeri, atau jika terjadi pembengkakan di belakang telinga.

Gejala lain yang perlu diperhatikan adalah jika telinga luar tampak merah, bengkak, dan terasa nyeri, serta jika anak mengalami kaku leher sehingga tidak dapat menundukkan dagu ke dada.