Kesehatan

5 Penyebab Sakit Tenggorokan Selain Karena Radang

penyebab sakit tenggorokan

Sakit pada tenggorokan yang dirasakan saat menelan makanan atau minuman bisa menjadi salah satu keluhan kesehatan yang sering dialami. Dalam istilah medis, kondisi ini dikenal dengan sebutan odynophagia. Selain radang, ada beberapa kondisi yang menjadi penyebab sakit tenggorokan.

Kondisi ini dapat mengganggu aktivitas penderitanya karena menimbulkan rasa tidak nyaman. Banyak orang beranggapan bahwa sakit tenggorokan disebabkan oleh peradangan, namun kenyataannya tidak semua kasus sakit tenggorokan berhubungan dengan hal tersebut.

Oleh karena itu, penting untuk memahami berbagai penyebab yang dapat menyebabkan rasa sakit saat menelan. Secara umum, esofagitis atau peradangan pada esofagus merupakan salah satu penyebab utama kondisi ini.

Namun, selain peradangan, ada berbagai kondisi lain yang juga dapat menyebabkan terjadinya masalah ini. Berikut adalah beberapa kondisi yang bisa menjadi penyebab sakit tenggorokan.

1. Infeksi Bakteri

Salah satu penyebab utama rasa sakit saat menelan adalah infeksi bakteri, yang dapat menyebabkan tenggorokan terasa sangat sakit. Ketika infeksi ini terjadi, amandel biasanya mengalami pembengkakan sebagai reaksi tubuh terhadap infeksi.

Jika seseorang terinfeksi bakteri pada tenggorokan, pengobatan dengan antibiotik sangat diperlukan untuk mengatasi masalah ini. Tanpa penanganan yang tepat, infeksi bakteri dapat berkembang menjadi komplikasi yang lebih serius, seperti kerusakan pada jantung atau ginjal.

2. Adanya Luka pada Tenggorokan

Kondisi sakit tenggorokan saat menelan juga bisa disebabkan oleh luka yang terjadi pada area tersebut. Salah satu faktor yang dapat menyebabkan luka adalah mengonsumsi makanan atau minuman yang terlalu panas atau memiliki rasa tajam, yang dapat merusak jaringan tenggorokan.

Luka yang timbul akibat hal ini bisa membuat proses menelan menjadi sangat menyakitkan. Untuk mencegah terjadinya gangguan ini, penting untuk memastikan bahwa makanan yang dikonsumsi sudah tidak terlalu panas dan tidak memiliki tekstur yang tajam sebelum ditelan.

3. Asam Lambung

Penyebab sakit tenggorokan juga bisa dikarenakan penyakit asam lambung, terutama ketika kondisi ini sudah berlangsung lama atau kronis. Asam lambung yang naik ke kerongkongan dapat menyebabkan iritasi pada dinding tenggorokan, yang akhirnya menimbulkan rasa sakit, terutama saat menelan.

Kondisi ini sering terjadi pada orang yang memiliki masalah dengan refluks asam lambung atau gastroesophageal reflux disease (GERD). Jika dibiarkan tanpa penanganan yang tepat, gangguan asam lambung kronis ini bisa memperburuk kondisi tenggorokan dan menambah ketidaknyamanan bagi penderitanya.

4. Tenggorokan Terlalu Kering

Tenggorokan yang terlalu kering juga dapat menjadi penyebab rasa sakit saat menelan. Kondisi ini sering terjadi ketika udara di sekitar kita terlalu kering, yang menyebabkan tenggorokan menjadi kasar dan gatal, sehingga menelan makanan atau minuman menjadi tidak nyaman.

Selain itu, bernapas melalui mulut akibat hidung yang tersumbat, seperti saat sedang pilek, juga dapat memperburuk kondisi ini. Ketika kita bernapas melalui mulut, udara yang masuk tidak terhidrasi dengan baik, sehingga tenggorokan menjadi lebih kering dan lebih rentan terhadap iritasi, yang akhirnya menyebabkan rasa sakit saat menelan.

5. Infeksi Jamur

Penyebab lain dari rasa sakit saat di tenggorokan menelan adalah infeksi jamur yang menyerang mulut dan tenggorokan. Jamur dapat berkembang biak secara berlebihan ketika sistem kekebalan tubuh sedang melemah, sehingga menyebabkan infeksi yang dikenal sebagai kandidiasis, yang biasanya disebabkan oleh jamur Candida.

Infeksi jamur pada tenggorokan ini tidak hanya menyebabkan rasa sakit saat menelan, tetapi juga dapat memunculkan gejala-gejala lain. Beberapa gejala yang sering muncul adalah bercak putih pada lidah, kemerahan di sudut mulut, hingga penurunan kemampuan indera pengecap.

Demikianlah 5 kondisi yang dapat menjadi penyebab sakit tenggorokan. Jika rasa sakit pada tenggorokan disertai dengan gejala-gejala lain yang mengganggu, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter spesialis THT.