Selama ini, ayat andalan untuk memohon perlindungan kepada Allah dari gangguan setan adalah Ayat Kursi. Yakni Surat Al Baqarah ayat 255.
Banyak yang belum tahu, ada dua ayat dari perendaharaan Arsy yang ditakuti setan. Jika dibaca pada malam hari, dua ayat ini akan mencukupinya. Tidak ada jin yang berani mengganggunya. Dan jika dibaca selama tiga malam di suatu rumah, setan tidak akan masuk ke rumah tersebut.
Dua ayat apakah itu? Keduanya adalah dua ayat terakhir Surat Al Baqarah. Yaitu Surat Al Baqarah ayat 285-286.
آَمَنَ الرَّسُولُ بِمَا أُنْزِلَ إِلَيْهِ مِنْ رَبِّهِ وَالْمُؤْمِنُونَ كُلٌّ آَمَنَ بِاللَّهِ وَمَلَائِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ لَا نُفَرِّقُ بَيْنَ أَحَدٍ مِنْ رُسُلِهِ وَقَالُوا سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا غُفْرَانَكَ رَبَّنَا وَإِلَيْكَ الْمَصِيرُ . لَا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَا إِنْ نَسِينَا أَوْ أَخْطَأْنَا رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِنَا رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا أَنْتَ مَوْلَانَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ
Rasul telah beriman kepada Al Quran yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (Mereka mengatakan): “Kami tidak membeda-bedakan antara seseorangpun (dengan yang lain) dari rasul-rasul-Nya”, dan mereka mengatakan: “Kami dengar dan kami taat”. (Mereka berdoa): “Ampunilah kami ya Tuhan kami dan kepada Engkaulah tempat kembali”. Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdoa): “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir.” (QS. Al Baqarah: 285-286)
Al Baqarah 285-286 mencukupi untuk perlindungan
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
الآيَتَانِ مِنْ آخِرِ سُورَةِ الْبَقَرَةِ مَنْ قَرَأَهُمَا فِى لَيْلَةٍ كَفَتَاهُ
Dua ayat dari akhir Surat Al Baqarah, siapa yang membaca keduanya di suatu malam, niscaya mencukupinya. (HR. Bukhari dan Muslim)
Dalam Tafsir Al Misbah dijelaskan bahwa maksud mencukupi ini adalah melindungi. Artinya, Surat Al Baqarah ayat 285-286 memiliki keutamaan perlindungan dari gangguan setan.
Al Baqarah 285-286 perbendaharaan Arsy
Surat Al Baqarah ayat 285-286 merupakan perbendaharaan dari bawah Arsy yang belum pernah Allah berikan kepada seorang Nabi pun sebelum Rasulullah Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam.
أُعْطِيتُ خَوَاتِيمَ سُورَةِ الْبَقَرَةِ مِنْ بَيْتِ كَنْزٍ مِنْ تَحْتِ الْعَرْشِ لَمْ يُعْطَهُنَّ نَبِىٌّ قَبْلِى
Aku dianugerahi ayat-ayat penutup surat Al Baqarah dari perbendaharaan di bawah Arsy yang belum pernah diberikan kepada seorang nabi pun sebelumku. (HR. Ahmad)
Baca juga: Dayuts
Al Baqarah 285-286 melindungi rumah dari gangguan setan
Selain perlindungan pribadi bagi yang membacanya, Surat Al Baqarah ayat 285-286 juga melindungi rumah dari gangguan setan.
إِنَّ اللَّهَ كَتَبَ كِتَابًا قَبْلَ أَنْ يَخْلُقَ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضَ بِأَلْفَىْ عَامٍ أَنْزَلَ مِنْهُ آيَتَيْنِ خَتَمَ بِهِمَا سُورَةَ الْبَقَرَةِ وَلاَ يُقْرَآنِ فِى دَارٍ ثَلاَثَ لَيَالٍ فَيَقْرَبُهَا شَيْطَانٌ
Sesungguhnya Allah telah menulis Kitab-Nya sebelum menciptakan langit dan bumi dalam jangka dua ribu tahun. Dia menurunkan dua ayat darinya untuk mengakhiri surat Al Baqarah dengan keduanya. Tidaklah ayat-ayat itu dibaca di dalam sebuah rumah selama tiga malam, melainkan setan tidak ada yang berani mendekatinya. (HR. Tirmidzi; hasan)
Baca juga: Surat Al Baqarah Ayat 286
Tentunya rumah di sini juga berarti penghuninya. Khususnya anak-anak dan bayi yang belum bisa membaca Al-Qur’an. Wallahu a’lam bish shawab. [Muchlisin BK/KeluargaCinta]