Ilmu pernikahan bukan hanya dibutuhkan sebelum memasuki bahtera rumah tangga. Setelah menikah, hajat terhadap ilmu bagi sepasang suami-istri justru lebih besar. Sebab hanya dengan ilmulah, sebuah rumah tangga akan mendapatkan bahagia di dunia dan akhirat. Sebaliknya, ketiadaan ilmu akan menjadikan rumah tangga selayak neraka yang pengap, panas, menyiksa, dan menyengsarakan. Bikin kapok!
Agendakanlah menghadiri kajian bersama pasangan. Idealnya, suami dan istri memiliki pengajian masing-masing. Ditambahkan dengan kajian untuk berdua akan lebih baik. Menjadi semakin sempurna ketika keduanya bisa mengadakan pertemuan khusus untuk mengupayakan ilmu guna menggapai kemuliaan di sisi Allah Ta’ala sebagai suami dan istri.
“Sesungguhnya termasuk orang-orang yang kedudukannya paling buruk di sisi Allah Ta’ala pada Hari Kiamat adalah orang yang mendatangi istrinya dan istrinya pun mendatanginya, lalu ia menyebarkan rahasia istrinya itu.”
Kalimat ini merupakan nasihat agung dari Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa sallam yang diriwayatkan oleh Imam Muslim Rahimahulllahu Ta’ala dan dikutip oleh Dr ‘Ali Hasyimi dalam buku Membentuk Kepribadian Muslim Ideal menurut al-Qur’an dan as-Sunnah bab Menjaga Rahasia.
Teman-teman bisa menjadi saksi. Betapa menjaga rahasia ini kerap dilupakan oleh sebagian kita, khususnya yang sudah menikah. Rahasia ini bukan hanya terkait kehidupan, tetapi tentang hubungan yang paling rahasia di antara keduanya, jima’.
Kita mendapati seorang suami yang tidak malu mengisahkan rahasia-rahasia istrinya. Bahkan, mereka mengisahkan dengan detail, runut, tanpa kurang suatu bagian pun. Dikisahkan seluruhnya. Dibicarakan tanpa rasa bersalah. Bahkan ada kebanggaan tatkala melakukan hal itu.
Sebaliknya, para istri pun demikian. Ia dengan ringan mengisahkan bagaimana pelayanannya kepada suami. Saat dia merayu, mulai bertindak, dan lain sebagainya. Sampai-sampai, trik-trik dikisahkan tanpa rasa malu atau jijik. Padahal, mereka bukan konsultan. Bukan pula untuk kepentingan pengetahuan atau kesaksian.
Jika soal paling rahasia saja diumbar, bagaimana lagi dengan rahasia-rahasia lain yang sifatnya biasa? Na’udzubillahi min dzalik.
Mari menjadi suami atau istri yang baik. Mari bantu suami atau istri kita menjadi manusia terbaik, sesuai kemampuan yang dimiliki. Jangan biarkan diri dan pasangan kita terjerumus melakukan perbuatan ini, hingga kita disebut oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa sallam sebagai orang yang paling buruk kedudukannya di sisi Allah Ta’ala pada Hari Kiamat.
Wallahu a’lam. [Pirman/Keluargacinta]