Apa pun urusanmu, baik memilih jodoh maupun pekerjaan, amalkan shalat istikharah. Baik mengambil keputusan atau menentukan pilihan, amalkan shalat istikharah. Kalau perlu, tujuh kali.
Mengapa shalat istikharah tujuh kali? Sebab ada penjelasan dalam Fiqih Islam wa Adillatuhu, berangkat dari riwayat Ibnu Suni.
“Jika pada shalat istikharah pertama belum mendapat petunjuk, maka ulangilah shalat itu hinga tujuh kali,” tulis Syaikh Wahbah Az Zuhaili. “Karena Ibnu Sunni meriwayatkan, ‘Hai Anas, jika engkau menginginkan sesuatu, maka mintalah petunjuk kepada Allah sebanyak tujuh kali. Setelah itu, lihatlah urusanmu mana yang masuk dalam hatimu pertama kali karena di situlah tempat kebaikan. Dan jika ada udzur hingga tidak sempat shalat istikharah, maka mintalah petunjuk dengan berdoa.’”
Terkadang, seseorang baru shalat istikharah sekali lalu berhenti. Ia beralasan, “tidak ada jawaban shalat istikharah padahal saya sudah mengerjakannya.”
Ia mengira semuanya bisa didapat secara instan. Iya kalau ulama yang dekat dengan Allah, yang begitu berdoa doanya langsung Allah ijabah. Begitu meminta Allah segerakan pengabulan. Ini orang yang masih jauh dari Allah. Mendekat hanya saat butuh. Siangnya tak pernah puasa sunnah. Malamnya tak pernah qiyamul lail. Tilawah hampir tak pernah. Berdoa hanya ketika ada masalah.
Lalu ia menginginkan sekali shalat istikharah langsung mendapat jawaban? Apakah pantas? (Baca juga: Dayuts)
Maka gigihlah dalam meminta kepada-Nya. Jangan langsung menyerah saat shalat istikharah pertama. Shalat lagi hari berikutnya. Shalat lagi di hari berikutnya. Minimal tujuh kali. Lalu perhatikan apa yang paling mantap di hati. Itulah petunjuk Allah, jawaban atas shalat istikharah.
Bagaimana jika sudah shalat istikharah tujuh kali tetapi belum ada kemantapan hati? Kalaupun masih ada keraguan, apa pun keputusan atau yang terjadi setelahnya, insya Allah itulah jawaban shalat istikharah yang diberkahi Allah.
Bukankah dalam doa istikharah ia meminta: “Ya Allah, jika Engkau mengetahui bahwa urusan ini baik untukku, dalam agamaku, kehidupanku, dan akibatnya bagiku, maka takdirkanlah dan mudahkanlah urusan ini bagiku, kemudian berkahilah aku dalam urusan ini.” Maka yang terjadi setelah istikharah, itulah jawabannya.
Pembahasan lengkap mulai dari keutamaan, tata cara, hinga doanya bisa dibaca di artikel Niat Shalat Istikharah. Wallahu a’lam bish shawab. [Muchlisin BK/KeluargaCinta]