Pernah sampai kepada kami seorang suami yang mengeluh. Ia mengaku, sejak merasakan menikah, tingkat penasarannya justru semakin bertambah. Tidaklah ia menjumpai wanita di berbagai tempat, kecuali matanya melirik, melihat, menikmati, bahkan melotot tak karuan.
Pandangan matanya itu diikuti, hingga terdengarlah bisikan di dalam hati atas nama nafsunya. “Yang ini beda dengan yang di rumah.” “Ini lebih padat. Lebih bening. Lebih enak.” Dan berbagai jenis bisikan lainnya.
Kejadian itu terjadi terus menerus, di setiap jenak kehidupan yang dijalani. Ia pun bingung, meski senantiasa menyangkal tatkala diberi solusi.
“Tundukkan pandanganmu”
Itulah kunci pertama. Tidaklah setan menggoda laki-laki, kecuali melalui jalan wanita. Sebelum menikah, laki-laki digoda dengan rasa penasaran karena belum pernah merasakan atau ada yang merasakan tapi sedikit, tidak mencapai puncaknya.
Setelah menikah, godaan itu semakin bertambah. Bisikannya berubah dari belum pernah merasakan menjadi coba yang lain. Siapa tahu lebih enak dan lain sebagainya.
Godaan ini bermula dari tidak terjaganya indra penglihatan. Dari sinilah setan masuk untuk pertama kali. Melihat pertama tanpa sengaja yang diiringi istighfar dan menundukkan pandangan adalah kebaikan, tapi curi-curi pandang hingga penasaran adalah candu yang akan senantiasa terulang di kemudian hari.
Pedih, jika menyadari. Tapi terasa nikmat karena ketidaktahuan.
Apakah cukup dengan menundukkan pandangan?
“Bersyukurlah”
Ialah berterima kasih kepada Allah Ta’ala atas nikmat istri yang tidak diberikan ke semua orang di sekitar kita. Istri inilah yang dijadikan pelengkap dan penyalur kebutuhan. Merasa bersyukur membuat diri selalu merasa cukup dengan yang halal dan tidak tertarik dengan yang haram.
Ketika melihat yang terkesan bening di mata, padahal menimbulkan dosa dan siksa, gegaslah datangi istrimu. Sampaikan bahwa engkau berhajat. Dan lihatlah responsnya. Jika ia tahu syariat, ia pun akan bergegas mempersiapkan segalanya hingga engkau menyelesaikan kebutuhanmu dan ia pun mendapatkan kebahagiaan serta ketenangan di dalam jiwanya.
Sadarilah, nafsu akan membakar Anda. Nafsu akan senantiasa berkata bahwa yang di luar rumah lebih cantik dan lebih segala-galanya. Hingga jika semua wanita cantik berhasil engkau nikahi, bahkan binatang berjenis kelamin betina pun akan terlihat cantik oleh nafsumu.
Dan ingatlah, Allah Ta’ala Mahaadil. Ada tujuh puluhan bidadari di surga jika engkau berhasil menjaga pandangan dan mensyukuri nikmatnya memiliki istri yang halal dan diberkahi, secantik apa pun parasnya.
Wallahu a’lam. [Pirman/Keluargacinta]