Terlahir dari ayah yang kafir, Anas bin Malik justru tumbuh menjadi salah satu sahabat pilihan Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam. Selain banyak meriwayatkan hadits, beliau juga memiliki harta dan anak yang banyak. Tentunya, ada rahasia yang dilakukan oleh ibunya, Ummu Sulaim, sehingga anaknya menjadi segemilang ini.
Setidaknya, ada tiga kunci sukses Ummu Sulaim dalam mendidik Anas bin Malik yang bisa dipraktikkan oleh keluarga kaum Muslimin.
Ajarkan Tauhid
Setelah Ummu Sulaim masuk Islam, ia mengajarkan kepada anaknya untuk mengucapkan dua kalimat syahadat. Saat suaminya pulang, ia membentak, “Apa yang kau lakukan? Kau telah mengeluarkan anak kita dari agama nenek moyang?!”
Jawab Ummu Sulaim santun, “Tidak. Aku mengajarkan kepadanya tauhid.”
Dalam keadaan marah, Malik bin Nadhr pun keluar rumah. Di tengah jalan, ia bersua dengan musuhnya dari kabilah lain. Keduanya bertarung. Malik meninggal. Maka, janda Ummu Sulaim pun bernadzar, “Aku tidak akan menikah lagi kecuali mendapat izin dari anakku.”
Pilihkan Sahabat yang Baik
Janda Ummu Sulaim pun mendatangi Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam. Pikirannya bingung. Pasalnya, orang-orang memberikan hadiah kepada Nabi. Tapi, janda ini tak memiliki apa pun. Maka, dengan tegas, ia memberikan hadiah yang tak biasa kepada manusia paling mulia di muka bumi ini.
“Ya Rasulullah, aku tidak memiliki apa pun selain anakku ini,” lanjutnya penuh keyakinan, “ambillah ia untuk berkhidmat, terserah apa yang engkau inginkan.”
Ketika itu, usia Anas sekitar sepuluh tahun. Sejak saat itulah, Anas senantiasa membersamai Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam. Melalui kebersamaan itu pula, Anas mengetahui semua amal saleh yang dilakukan Nabi, meneladani dan banyak meriwayatkan hadits.
Sungguh, tiada teman yang lebih baik dari yang dipilihkan oleh Ummu Sulaim untuk anaknya ini. Sempurna.
Doa Orang Saleh
Inilah hal ketiga yang disampaikan oleh Dr. Thal’at Muhammad ‘Afifi Salim dalam Diary Kehidupan Shahabiyah. Suatu hari, Ummu Sulaim mendatangi Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam. Kepada beliau, Ummu Sulaim berkata, “Wahai Rasulullah, Anas adalah pembantumu. Maka, doakanlah ia.”
Nabi pun panjatkan harap, “Ya Allah, banyakkanlah harta dan anaknya, serta berkahilah apa yang Engkau kurniakan padanya.”
Itulah doa orang saleh yang tak tertolak. Allah Ta’ala mengabulkan doa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam. Kemudian, Anas bin Malik tumbuh dan berkembang menjadi sosok saleh, ‘alim, ahli ibadah, bijak, memiliki harta yang banyak dan berkah, serta dikaruniai keturunan yang jumlahnya mencapai angka ratusan.
Semoga Allah Ta’ala berikan kepada kita anak-anak saleh yang menyejukkan jiwa orang tuanya. Aamiin. [Pirman]
1 Comment
Comments are closed.