Rumah Tangga

Ungkapan Jujur yang Menghancurkan Hati Istri

Wahai para suami, hati-hatilah dalam berkomunikasi terhadap wanita yang telah mendampingimu selama ini. Mereka adalah bidadari berhati lembut. Telinganya peka, hatinya mudah tersentuh. Sebuah kalimat yang bisa jadi amat biasa bagimu, akan bermakna sangat besar bagi istrimu. Pun, jika kalimat itu merupakan ungkapan kejujuran, jika disampaikan pada saat yang tidak tepat, kalimat itu bisa langsung menghancurkan hatinya, berkeping-keping.

Malam itu, sang istri mencoba berkomunikasi dengan suaminya. Dalam kondisi terbaik, saat keduanya berada di kamar dan ranjang yang sama. Tak ada yang lain, kecuali embusan nafas dua insan yang kala itu hanya saling diam dan sesekali menatap. Di kamar itulah, keduanya biasa saling bertukar pendapat dan berbagi aneka rupa soalan kehidupan sehari-hari hingga bincang-bincang terkait masa depan.

Ketika kedua matanya bersitatap itulah, sang istri mencoba membuka wacana, “Mas, aku ingin bicara.” Sang suami yang berbadan besar itu pun memberi sinyal melalui matanya, “Silakan sampaikan.”

Kemudian, sang istri pun mengisahkan kegalauannya akhir-akhir ini. Bermula dari perubahan sang suami yang mulai tak peduli, jarang bahkan tak pernah membagi nafkah, hingga intensitas hubungan ‘ranjang’ yang mulai berkurang. Bahkan, beberapa waktu terakhir, saat sang istri ‘memintanya’, sang suami yang biasanya bersemangat itu menolak, tanpa keterangan.

Lalu, saat sang istri belum kelar menyampaikan keluhannya, sebuah kalimat serasa menusuk ulu hatinya. Bahkan, meski kalimat itu jujur adanya, ianya bagai sebuah benda keras yang menghancur leburkan hati sang istri. “Aku,” jawab sang suami tanpa belaskasihan, “sudah bosan berhubungan denganmu.”

Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un.

Sahabat, ini bukan fiksi. Nyata. Banyak di antara kita yang mengalami hal ini. Entah bagaimana pun kadarnya. Sebab memang, bosan itu satu di antara sekian banyaknya karakter manusia yang tak bisa dihindari. Manusiawi.

Jika memang manusiawi, apa salahnya jika diungkapkan? Justru karena diungkapkan itulah, sebuah kalimat kejujuran mampu menghancurkan hati pasangan hidup yang sebelumnya kita puja setengah mati itu.

Bijaknya, bicarakan dengan baik dengan kalimat yang santun. Jika memang tak kuasa, tiada salahnya berdiskusi dengan ahlinya. Jangan sampai, makna bosan ini benar-benar dialami karena seorang suami tak lagi berhajat dengan istrinya yang telah berubah; tak bertambah cantik, badan semakin lebar dan bengkak, kuliat memudar cahayanya, rambut mulai bertambah warna, dan sebagainya.

Jika niat baik menjalin komunikasi menjadi dasarnya, insya Allah ada begitu banyak jalan yang bisa diupayakan. Namun, ketika kalimat tak beradab itu yang Anda lontarkan, percayalah bahwa hati istri Anda itu telah hancur berkeping-keping. Dan, amat susah untuk kembali pulih seperti sedia kala.

Maka, berhati-hatilah wahai para suami… [Pirman/Keluargacinta]

6 Comments

  • yuzz 23 Agustus 2015

    Untuk pasutri skalian…..jnganlahskali-membicarakan suaru perkara d dlm kmrmu berbagai urusan ataw perkara baik itu perkara Khidupan atwpun urusan rmah tangga percaya ga percaya itu akn mengakibatkan hubungan rmh tangga brantakan atw stidaknya banyak percekcokan diantara kduanya bahkan smpai fatal mengalami perceraian,mka dr itu ungkapkanlah kluh ksah yg terjadi d luar kmar dan pada saat kduanya sdg fikiran yg dingin,jalinlah silaturahmi dngn mlakukan shalat berjamaah,tadarus al quran bersama,smoga kita snantiasa istiqomahdlm mngarungi bahtera rmh tangga untk menggapai klwarga yg sakinah mawaddah warahmah aamiin…

  • hamba Allah 23 Agustus 2015

    Apakah seorng suami yg sudah biasa berkata kasar akan tersentuh dg nasehat ini?…smoga para suami diberikan hidayah utk lbh mengatur emosi perkataan,y.

  • Serpihan hati 23 Agustus 2015

    Lalu, bagaimana jika suami sendiri sudah berniat punya teman kencan? Di sosmed dia berkata ttg keagamaan seolah-olah ia tak memiliki istri. Semoga diberi hidayah pada orang-orang yang menyalahgunakan agama kita demi kepentingan duniawi apalagi fitnah wanita

  • nazwa 23 Agustus 2015

    Benar sekali. Ketika suami berkata seperti itu hati seorang istri langsung hancur… dan merasa sdh tdk dibutuhkan lg. Membuat rasa percaya diri istri hilang dihadapan suami… dan sangat sulit sekali untuk mengembalikan rasa percaya dirinya lg… dan jk tak segera diperbaiki, maka tunggulah kehancurannya… 🙁 ;( ;(

    Untuk para suami jgnlah kalian mengucapkan perkataan seperti diatas, meskipun sikap istri biasa ketahuilah bahwa sesungguhnya hati dan perasaannya.sdh sgt hancur. Dan ia (istri) akan sll mengingat ucapanmu(suami) smp kapanpun

  • Aseptilena 26 Agustus 2015

    Menikah karena cinta pada manusia semata akan menjadikan peluang besar hal ini. Yang baik yaitu menikah atas dasar kecintaan kita pada Allah subhaanahu wa ta’aalaa. Walaupun ini sulit, tapi memang perlu diikhtiarkan.

  • rulihbs 26 Agustus 2015

    Insya Allah para sumi yg baik tdk akan berkata seperti itu :), dan ketahilah wahai para istri anda harus selalu berpenampilan menarik di depn suami :), jaangan pas kondangan sm jln2 aj heheee

Comments are closed.