Para istri, bersabarlah dengan kesabaran yang terbaik. Jangan pernah putus asa jika suami Anda suka marah-marah. Lakukan semua upaya yang mungkin dilakukan. Sebagai salah satu ikhtiar, cobalah 5 terapi jitu berikut ini. Terapi ini direkomendasikan oleh KH Muhammad Arifin yang diramu dari ayat-ayat al-Qur’an dan hadits Nabi yang mulia.
Minta Perlindungan kepada Allah Ta’ala
“Dan jika kamu ditimpa sesuatu godaan setan, maka berlindunglah kepada Allah.” (Qs. al-A’raf [7]: 200)
Biasakanlah untuk meminta perlindungan kepada Allah Ta’ala dengan membaca ta’awwudz dan kalimat thayyibah lainnya. Perbanyaklah intensitasnya sembari senantiasa memperbaiki diri. Jangan biarkan waktu berlalu, kecuali ada kalimat-kalimat dzikir yang dilantunkan dengan senantiasa menghubungkan hati kepada Allah Ta’ala.
Gunakan Air Suci
Marah itu datangnya dari setan. Setan itu terbuat dari api. Api hanya akan padam dengan air. Satu-satunya air yang sanggup melemahkan bahkan membunuh setan adalah air suci, air wudhu. Demikian inilah yang dinasihatkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa sallam kepada umatnya.
Ubah Posisi
Ketika marah merasuk dalam kondisi di perjalanan, segeralah menepi untuk mengambil nafas dan istirahat sejenak. Saat marah dalam kondisi berlari atau berdiri, segeralah duduk santai untuk menenangkan diri dengan iringan dzikir. Ketika marah menyergap dalam posisi duduk, segeralah berbaring santai, mengatur nafas, dan melafalkan sebanyak mungkin nama Allah Ta’ala yang agung.
Pengubahan posisi erat kaitannya dengan pengaturan tekanan darah. Sebab orang yang marah biasanya mengalami tekanan darah yang tinggi, melebihi kondisi normal.
Mengadu kepada Orang Shalih
Diiringi doa yang tak pernah putus, mintalah saran dari orang-orang shalih yang dekat dengan Allah Ta’ala. Datangi kediamannya, mohon saran dan nasihatnya. Dengarkan baik-baik, dan berupayalah sekuat tenaga untuk mengamalkannya.
Jika segan mengajak suami, datanglah sendiri dan jadilah penyampai yang baik. Jangan terkesan memaksa apalagi menggurui. Karena laki-laki memiliki tabiat keras kepala, khususnya kepada istri atau siapa pun yang di bawah kuasanya.
Hadirkan bayangan Surga
“Salamun ‘alaikum bima shabartum (keselamatan-surga-bagimu karena kesabaranmu). Maka alangkah baiknya tempat kesudahan itu.” (Qs. ar-Ra’du [13]: 24)
Dalam haditsnya yang amat masyhur dan disepakati keshahihannya, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa sallam juga bersabda, “Jangan marah. Bagimu surga.”
Hadirkan bayangan ini selalu agar menjadi kebiasaan dan harapan yang agung hingga berpengaruh terhadap keseharian.
Wallahu a’lam. [Pirman/keluargacinta]
Rujukan: Mutiara Hikmah Facebook 1, KH Muhammad Arifin Ilham, Sygma Publishing, Bandung, 2012