Assalamu’alaikum. Ustadz, saya ingin cepat-cepat punya rumah. Agar impian itu cepat terlaksana, saya meminta suami saya memasukkan uang 100 ribu ke dalam kotak tabungan setiap kali ia mau berhubungan. Apakah apa yang saya lakukan dapat dibenarkan?
[button url=]Jawaban[/button]
Wa’alaikum salam warahmatullahi wabarakatuh.
الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً
اَللَّهُمَّ صَلِّى عَلَى مُحَمَّدٍ وَ عَلَى اَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَ هُدًى
Keluarga adalah amanah dari Allah yang harus disyukuri dan ditunaikan hak-haknya. Melalui pernikahan yang membentuk sebuah keluarga, suami istri terikat dengan hak dan kewajiban kepada pasangannya. Maka interaksi suami istri harus dilandasi dengan keikhlasan, semangat beribadah kepada Allah dan saling mendukung dalam kebajikan.
Keinginan ibu untuk segera memiliki rumah adalah hal yang baik. Sebab, bagaimanapun juga, keluarga yang ideal membutuhkan rumah sebagai tempat tinggal. Sesederhana apa pun, idealnya adalah rumah sendiri. Dalam sebuah hadits shahih yang diriwayatkan oleh Al Hakim, Rasulullah mensabdakan tiga hal yang termasuk kebahagiaan. Salah satunya,
وَالدَّارُ تَكُوْنُ وَاسِعَةً كَثِيْرَةَ الْمَرَافِقِ
Rumah yang luas lagi banyak ruangannya.
Maksud Anda sudah baik. Tapi sayangnya, caranya tidak tepat. Mengapa? Sebab meminta suami untuk memasukkan uang seratus ribu ke kotak tabungan akan memberatkannya. Ketika ia sedang ada uang, mungkin tidak masalah. Namun bagaimana jika sedang tidak ada uang? Sedangkan keinginan untuk berhubungan kadang-kadang datang secara tiba-tiba. Tidak peduli sedang banyak uang atau sedang tidak punya uang. Ketika keinginan itu datang secara tiba-tiba, lalu suami Anda tidak memiliki uang, atau tidak sedang membawa uang (misalnya belum sempat mengambil di ATM), bukankah ia akan tersiksa?
Yang kedua, hubungan suami istri adalah hak masing-masing pasangan atas pasangannya. Hak suami atas istri, sekaligus hak istri atas suami. Dan hak ini tidak boleh dihalangi dengan membuat ketentuan yang memberatkan seperti itu. Bahkan, istri harus siap kapan saja diminta sang suami. Ia tidak boleh menolak kecuali memang ada udzur. Dalam hadits disebutkan, malaikat ikut marah ketika seorang suami tidak ridha karena ajakannya ditolak oleh sang istri.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
إِذَا دَعَا الرَّجُلُ امْرَأَتَهُ إِلَى فِرَاشِهِ فَأَبَتْ أَنْ تَجِىءَ لَعَنَتْهَا الْمَلاَئِكَةُ حَتَّى تُصْبِحَ
“Jika seorang pria mengajak istrinya ke ranjang, lantas si istri enggan memenuhinya, maka malaikat akan melaknatnya hingga waktu Shubuh” (HR. Bukhari dan Muslim)
Jadi, hentikanlah program mensyaratkan suami memasukkan uang tabungan ketika hendak berhubungan tersebut. Insya Allah masih banyak cara lain untuk menabung guna membeli rumah. Untuk hubungan yang spesial dengan suami ini, hendaknya dilakukan dengan ikhlas dan penuh cinta tanpa persyaratan. Dan semoga dengannya, Allah memberikan keberkahan kepada Anda sekeluarga untuk segera memiliki rumah. Rumah yang barakah, yang membuat penghuninya semakin dekat dengan Allah dan kelak bisa berkumpul dalam jannah. Wallahu a’lam bish shawab. [Keluargacinta.com, dari konsultasi yang diasuh oleh Ustadz Kusno Hadi, S.Pd]
7 Comments
Comments are closed.