Penyakit jantung koroner adalah gangguan kardiovaskular yang paling sering dijumpai. Penanganan kondisi ini memiliki peran penting untuk mencegah risiko yang lebih serius. Jika tidak ditangani dengan tepat, penyakit ini dapat mengancam keselamatan penderitanya. Selain itu faktor risiko jantung koroner juga ada baiknya diketahui.
Penyakit jantung koroner muncul saat arteri koroner, yang berfungsi menyuplai darah ke jantung, mengalami penyumbatan. Penyumbatan ini disebabkan oleh akumulasi plak yang terdiri dari lemak, kalsium, serta zat lainnya, seperti fibrin. Kondisi ini disebut aterosklerosis.
Hingga saat ini, penyebab utama terbentuknya plak dalam arteri belum sepenuhnya dipahami. Namun, terdapat beberapa faktor risiko jantung koroner dan beberapa diantaranya seperti berikut di bawah ini:
1. Merokok
Kebiasaan merokok menjadi salah satu faktor utama yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung koroner. Diperkirakan lebih dari 30% penderita serangan jantung merupakan perokok aktif.
Zat nikotin dan karbon monoksida yang terdapat dalam rokok memaksa jantung bekerja lebih keras dari biasanya. Selain itu, kedua zat ini juga dapat memicu terbentuknya gumpalan darah di dalam arteri.
Lebih parahnya lagi, berbagai bahan kimia lain yang terkandung dalam rokok berpotensi merusak lapisan arteri koroner, sehingga risiko terkena penyakit jantung koroner semakin besar.
2. Jarang Olahraga
Kurangnya aktivitas fisik dapat meningkatkan risiko terkena penyakit jantung koroner. Ketika tubuh jarang bergerak, kemampuannya dalam mengolah lemak menjadi energi berkurang, sehingga lemak dapat menumpuk. Akibatnya, kadar kolesterol jahat meningkat, yang dapat memicu terjadinya penyakit jantung koroner.
3. Alkohol
Asupan alkohol yang berlebihan dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah serta kadar trigliserida dalam darah. Kondisi ini dapat memicu penyumbatan pada pembuluh darah jantung, yang pada akhirnya meningkatkan risiko terkena penyakit jantung koroner.
4. Faktor Genetik
Seseorang dengan riwayat keluarga penderita penyakit jantung koroner cenderung memiliki risiko lebih tinggi mengalami kondisi serupa. Penelitian menunjukkan bahwa terdapat varian gen tertentu yang sering ditemukan pada penderita penyakit ini, yang berperan dalam mengatur tekanan darah serta kadar kolesterol.
Namun, faktor keturunan ini bukan satu-satunya penentu. Risiko terkena penyakit jantung koroner juga sangat dipengaruhi oleh pola hidup yang dijalani.
5. Kolesterol Tinggi
Kadar kolesterol yang berlebihan dalam aliran darah dapat meningkatkan risiko penyakit jantung koroner. Jenis kolesterol yang berperan dalam kondisi ini adalah low-density lipoprotein (LDL), atau yang dikenal sebagai kolesterol jahat, serta trigliserida.
Kolesterol tersebut cenderung menempel dan terakumulasi di dinding arteri koroner, yang dapat mengganggu aliran darah ke jantung.
6. Penggumpalan Darah
Terbentuknya gumpalan darah atau trombosis di arteri koroner dapat menyebabkan gangguan serius pada aliran darah menuju jantung, yang berisiko memicu serangan jantung.
Proses pembentukan gumpalan darah ini tidak terjadi begitu saja, melainkan berkaitan dengan berbagai faktor lain. Peradangan dalam tubuh, kadar kolesterol yang terlalu tinggi, gula darah yang tidak terkontrol, serta stres yang berlebihan dapat mempercepat dan memperparah kondisi ini.
7. Tekanan Darah Tinggi
Hipertensi juga dapat menjadi faktor yang meningkatkan risiko penyakit jantung koroner. Seseorang dikatakan mengalami tekanan darah tinggi jika tekanan sistoliknya melebihi 140 mmHg dan tekanan diastoliknya mencapai 90 mmHg atau lebih.
Tekanan sistolik mengacu pada besarnya tekanan darah saat jantung berkontraksi untuk mengalirkan darah ke seluruh tubuh. Sementara itu, tekanan diastolik adalah tekanan dalam pembuluh darah ketika otot jantung dalam kondisi rileks dan menerima aliran darah kembali dari berbagai organ.
Itulah beberapa faktor risiko jantung koroner. Setelah memahami berbagai faktor yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung koroner, penting untuk menghindari faktor-faktor tersebut sebisa mungkin guna mengurangi kemungkinan terkena penyakit ini.