Kesehatan

6 Cara Mengatasi Mimisan Pada Anak, Pertolongan Pertama

cara mengatasi mimisan

Mimisan pada anak dapat menyebabkan ketidaknyamanan dan membatasi aktivitas mereka. Secara medis, kondisi ini dikenal dengan istilah epistaksis. Diperkirakan bahwa sekitar 60 persen individu mengalami mimisan setidaknya sekali dalam hidup mereka, termasuk pada masa kanak-kanak. Lantas bagaimana cara mengatasi mimisan pada anak?

Mimisan umumnya lebih sering terjadi pada anak-anak usia 2 hingga 10 tahun. Menurut informasi dari Medical News Today, kondisi ini juga bisa terjadi pada orang dewasa yang berusia antara 50 hingga 80 tahun.

Meskipun mimisan pada anak biasanya tidak menandakan masalah serius, orang tua sebaiknya tetap memberikan perhatian yang cukup dan tidak menganggapnya remeh. Berikut cara mengatasi mimisan pada anak yang perlu diketahui.

1. Condongkan Tubuh Anak ke Depan

Ketika anak mengalami mimisan, penting untuk memastikan mereka berada dalam posisi duduk. Posisi ini membantu mencegah darah mengalir ke tenggorokan. Selain itu, tubuh anak sebaiknya condong ke depan dan kepala diangkat.

Dengan posisi ini, darah akan terhindar dari masuk ke tenggorokan, yang bisa menyebabkan risiko tersedak atau mengganggu sistem pencernaan, seperti sakit perut. Langkah-langkah ini bertujuan untuk mengurangi ketidaknyamanan dan potensi bahaya yang bisa ditimbulkan oleh mimisan.

2. Menjepit Kedua Cupit Hidung Anak

Cara mengatasi mimisan pada anak, Mama dapat menggunakan ibu jari dan jari tengah untuk menjepit lembut bagian cupit hidung si Kecil. Pastikan si Kecil bernapas melalui mulut selama proses ini.

Pertahankan jepitan hidung tersebut selama 10 hingga 15 menit untuk memberikan tekanan yang cukup pada pembuluh darah, yang dapat membantu menghentikan aliran darah.

Penting untuk tidak melepaskan jepitan tersebut sebelum lima menit berlalu agar dapat mengevaluasi apakah mimisan sudah berhenti atau belum. Jika setelah waktu tersebut mimisan masih belum berhenti, disarankan untuk segera mencari bantuan medis untuk penanganan lebih lanjut.

3. Hindari Mengorek atau Meniup Hidung

Dalam memberikan pertolongan pertama pada anak yang mengalami mimisan, penting untuk tidak mengorek atau meniup hidung seperti saat membuang ingus. Selain itu, hindari posisi di mana kepala anak berada lebih rendah dari jantung, karena hal ini dapat memperburuk keadaan.

Selama proses pendarahan masih berlangsung, sebaiknya tidak memasukkan benda apapun ke dalam hidung, seperti tisu, atau menggunakan semprotan apapun. Langkah-langkah ini penting untuk memastikan bahwa pendarahan tidak semakin parah dan membantu proses penyembuhan secara efektif.

4. Gunakan Uap Air Panas

Apabila mimisan pada anak disebabkan oleh udara dingin, ibu bisa mencoba metode penguapan untuk meredakannya. Caranya adalah dengan menyiapkan air panas dalam sebuah wadah yang cukup besar.

Kemudian, dekatkan kepala anak ke wadah tersebut dan biarkan ia menghirup uap yang keluar dari air panas selama beberapa menit.

Proses ini dapat membantu melegakan saluran napas anak dan berpotensi menghentikan mimisan dengan lebih efektif. Setelah sesi penguapan, diharapkan aliran napas anak menjadi lebih lancar dan mimisan bisa berhenti.

5. Kompres Dingin

Saat menangani mimisan pada anak, sambil menekan dengan lembut bagian lunak hidung untuk menghentikan perdarahan, sebaiknya juga ditempelkan kompres dingin pada area tersebut.

Tempelkan kompres dingin di bagian pangkal hidung anak sambil terus menekan dengan lembut untuk memberikan efek pendinginan yang membantu menghentikan aliran darah.

Setelah sekitar 10 menit, lepaskan tisu dan kompres dari hidung anak, kemudian periksa untuk melihat apakah perdarahan telah berhenti atau masih berlanjut. Langkah ini membantu memantau efektivitas tindakan dan memastikan bahwa mimisan benar-benar teratasi.

6. Beri Tahu Anak Untuk Tidak Bersin Berlebihan

Setelah perdarahan pada anak mulai berhenti, penting untuk meminta anak agar tidak bersin secara berlebihan selama 24 jam ke depan.

Menghindari bersin yang terlalu sering sangat penting untuk mencegah terjadinya iritasi lebih lanjut pada area hidung yang masih sensitif.

Dengan melakukan hal ini, diharapkan proses penyembuhan dapat berlangsung lebih lancar dan risiko terjadinya mimisan kembali bisa diminimalkan.

Nah itulah penjelasan cara mengatasi mimisan pada anak. Jika mimisan pada anak tidak berhenti meskipun sudah dilakukan cara-cara diatas, dan jika anak mulai tampak pucat, lemas, atau detak jantungnya meningkat, pertolongan medis segera diperlukan.

Selain itu, mimisan dapat menyebabkan masalah lain seperti kesulitan bernapas, kehilangan darah yang signifikan, atau darah yang tertelan atau keluar dari mulut. Jika salah satu dari kondisi ini terjadi, penting untuk segera membawa anak ke rumah sakit tanpa menunda, untuk mendapatkan penanganan yang diperlukan.