Kemarin ada rangkaian pertanyaan dari salah seorang muslim terkait iblis paling menyukai perceraian. Yang pertama terkait dalilnya dan berikutnya terkait takdir Allah.
“Jujur saya pribadi juga tidak mengharapkan sampai terjadi perceraian karena tidak terlintas sebersit pun saya ada niatan untuk bercerai. Tapi, nyatanya Tuhan berkehendak lain. Dan bukankah kita hidup ada yang menjalankan dan ada dalangnya yaitu Tuhan. Jika Tuhan sangat membenci adanya perceraian (sedangkan iblis sangat menyukainya), kenapa Tuhan menceraikan saya dan memisahkan saya dengan pasangan saya? Mohon pencerahanya.”
JAWABAN
Ada beberapa poin yang perlu untuk kita bahas dan semoga membawa faedah bagi penanya dan seluruh pembaca.
1. Dalil iblis sangat menyukai perceraian
Iblis sangat menyukai perceraian dan menilainya sebagai prestasi terbaik setan sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam:
إِنَّ إِبْلِيْسَ يَضَعُ عَرْشَهُ عَلَى الْمَاءِ ثُمَّ يَبْعَثُ سَرَايَاهُ فَأَدْنَاهُمْ مِنْهُ مَنْزِلَةً أَعْظَمُهُمْ فِتْنَةً يَجِيْءُ أَحَدُهُمْ فَيَقُوْلُ فَعَلْتُ كَذَا وَكَذَا فَيَقُوْلُ مَا صَنَعْتَ شَيْئًا قَالَ ثُمَّ يَجِيْءُ أَحَدُهُمْ فَيَقُوْلُ مَا تَرَكْتُهُ حَتَّى فَرَّقْتُ بَيْنَهُ وَبَيْنَ امْرَأَتِهِ قَالَ فَيُدْنِيْهِ مِنْهُ وَيَقُوْلُ نِعْمَ أَنْتَ
“Sesungguhnya Iblis meletakkan singgasananya di atas air (laut) kemudian ia mengutus bala tentaranya. Maka yang paling dekat dengannya adalah yang paling besar fitnahnya. Datanglah salah seorang dari bala tentaranya dan berkata, “Aku telah melakukan begini dan begitu”. Iblis berkata, “Engkau sama sekali tidak melakukan sesuatupun”. Kemudian datang yang lain lagi dan berkata, “Aku tidak meninggalkannya (orang yang ia goda) hingga aku berhasil memisahkan antara dia dan istrinya. Maka Iblispun mendekatinya dan berkata, “Sungguh hebat engkau.” (HR. Muslim)
2. Tidak boleh menyalahkan Allah atas perbuatan kita
Misalnya orang yang minum minuman keras lalu mengatakan “Kalau minuman keras itu diharamkan Allah, mengapa Allah metakdirkan saya minum minuman keras?”
Semua yang telah terjadi memang takdir Allah. Namun, tidak semua perbuatan manusia diridhai Allah.
Baca juga: Hukum Memelet Istri Sendiri
3. Tidak semua perceraian itu karena kesalahan, bisa jadi ujian
Ada percerairan yang merupakan kesalahan suami dan istri sekaligus. Misalnya sama-sama selingkuh, lalu cerai. Atau sama-sama suka marah, lalu sering berantem, kemudian cerai.
Ada perceraian yang bukan merupakan kesalahan langsung suami tetapi menjadi ujian baginya. Misalnya suami shalih yang menceraikan istrinya karena si istri selingkuh.
Ada perceraian yang bukan merupakan kesalahan langsung istri tetapi menjadi ujian baginya. Misalnya istri shalihah menghadapi suami yang suka berzina lalu istrinya minta cerai.
Baca juga: Dayuts
4. Islam membolehkan perceraian
Meskipun secara umum perceraian sangat disukai iblis, Islam membolehkan perceraian. Khususnya jika pernikahan justru membuat pasangan suami istri saling menyakiti. Lebih baik cerai (thalaq) secara baik-baik.
Diperbolehkan juga cerai jika salah satu atau kedua pasangan suami istri terus menerus melakukan dosa besar (fasiq) dan sulit diharapkan taubatnya. Misalnya suka berzina, tidak mau shalat, dan sejenisnya. Wallahu a’lam bish shawab. [Muchlisin BK/KeluargaCinta]