Banyak pihak terbelalak ketika si Fulan (bukan nama sebenarnya) terbukti selingkuh dengan Fulanah (nama samaran) yang parasnya tidak lebih cantik dari istri Fulan. Banyak perbincangan bergulir. Banyak informasi beredar. Lalu didapatilah sebab kedua setelah sebab pertama (Baca: Istrinya Cantik, Suami Selingkuh? Inilah Sebabnya)
Pesona fisik hanya akan bertahan dalam hitungan bulan. Paling lama satu sampai lima tahun setelah pernikahan. Kondisi fisik dipengaruhi oleh banyak faktor dan pasti mengalami perubahan. Drastis.
Seorang suami atau istri bias jadi semakin kurus seteleh menikah, karena banyak faktor yang tidak bisa disamakan satu dengan yang lainnya. Ketika seorang istri semakin kurus, mungkinkah jika pesona kecantikan dan fisiknya secara umum akan tetap bertahan? Pesona dan kecantikannya, mau tidak mau, pasti akan menurun.
Di sini, seorang suami akan mengalami ujian penurunan kualitas cinta jika dahulu menikahi istrinya karena kecantikan.
Ketika setelah menikah langsung dikaruniai anak, fisik seorang wanita pun akan makin berubah. Yang tadinya kencang berangsung kendor. Yang tadinya langsing akan bergegas melebar. Yang tadinya enak dilihat menjadi susah untuk sekadar dilirik berlama-lama.
Kembali, seorang suami akan diuji dengan menurunnya kualitas cinta jika dahulu menikahi seorang wanita karena fisiknya yang aduhai.
Fisik ini sifatnya sementara. Ada yang lebih abadi dan mampu mengikat komitmen para pacinta. Ialah akhlak atau yang kerap disebut dengan agama. Kualitas keimanan yang dimanifestasikan dengan tingkah laku sang pasangan terhadap pasangannya.
Anda, sebagai laki-laki, mau menikah dengan seorang wanita cantik tapi gampang sekali marah dan bersikap judes serta malas-malasan?
Anda, sebagai suami, berkehendak menikah dengan seorang wanita berkulit putih menawan tapi tidak pernah ridha dengan pendapatan Anda sebagai seorang suami? Ia menuntut lebih? Selalu merasa kurang? Dan memaksa Anda bekerja melebih batas kewenangan tanpa perhatikan halal dan haram?
Dua pertanyaan ini, sejatinya cukup dijadikan alasan mengapa seorang laki-laki memutuskan untuk selingkuh dengan wanita yang kualitas fisiknya jauh lebih rendah dibanding istrinya yang penuh pesona.
Maka hendaknya, para istri tidak selalu menyalahkan suami, jika dia main belakang. Sebabnya, bisajadi, adalah Anda sendiri. Jangan selalu melihat semut di ujung samudra, sementara gajah kesalahan di hadapan diri Anda tidak terlihat.
Bagi laki-laki, selingkuh tidak akan menjadi kebenaran jika pun alasan Anda tepat dan logis. Sebab hukum Allah Ta’ala pasti. Ia tidak akan berubah hanya karena banyak atau sedikitnya pendukung.
Wallahu a’lam. [Pirman/keluargacinta]