Menikahlah dengan niat ibadah. Menikahlah untuk menjalankan sunnah Nabi. Menikahlah untuk menjaga diri dari dosa dan maksiat.
Namun, jangan asal menikah. Jangan langsung menerima lamaran yang datang tanpa mempertimbangkannya terlebih dahulu. Bahkan salah satu istri Nabi Muhammad pun ada yang meminta jeda untuk memutuskan, apakah ia menerima lamaran Rasulullah atau tidak.
Karenanya, lakukan hal ini sebelum memutuskan untuk menerima lamaran.
Zaid bin Haritsah bercerai dengan Zainab binti Jahsy. Setelah habis masa ‘iddahnya, Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa Sallam memerintahkan Zaid bin Haritsah untuk mendatangi mantan istrinya itu. Rupanya, Zaid diperintahkan untuk membawa lamaran Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam.
Sesampainya di rumah Zainab, Zaid menyampaikan amanah yang dibawanya dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam. Kemudian, Zainab mengatakan, “Aku tidak akan berbuat apa-apa sampai aku meminta petunjuk Rabbku.” Setelah itu, Zainab bergegas untuk mendirikan shalat, meminta petunjuk kepada Allah Ta’ala.
Mengomentari hal ini, Dr. Thal’at Muhammad ‘Afifi Salimi mengatakan, “Ini adalah dalil antusiasme shahabiyah terhadap shalat istikharah yang mereka pelajari dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam sebagaimana halnya mereka belajar setiap surat dari al-Qur’an.”
Inilah amalan utama itu. Sebuah bentuk perasaan butuh dan pengakuan akan kelemahan diri kepada Allah Ta’ala Yang Mahakuat. Sebab, Dia Maha Mengetahui, sedangkan manusia sama sekali bodoh dan amat terbatas pengetahuannya. Bahkan, manusia tak kuasa untuk menentukan bagaimana kelangsungan hidupnya dalam sekejap masa yang akan datang.
Dengan meminta petunjuk kepada Allah Ta’ala, maka keraguan akan sirna, dan keyakinan akan terus bertambah. Karenanya, jalan untuk mewujudkan dan mengarungi kehidupan setelah pernikahan pun akan semakin dimudahkan oleh-Nya. Sebab, kehidupan setelah pernikahan dipenuhi ujian dan godaan yang berat, sukar, dan penuh tipu daya.
Karenanya pula, menikah diganjari pahala yang agung. Dan, setan laknatullah akan senantiasa melakukan berbagai macam tipu daya agar seorang manusia urung menikah, berlambat-lambat tanpa alasan yang syar’i, bahkan setan akan mengerahkan seluruh kemampuannya untuk memisahkan pasangan yang telah sah menikah. Ya, cerai adalah proyek besar iblis laknatullah ‘alaihim. [Pirman]
1 Comment
Comments are closed.