Kesehatan

8 Penyebab Napas Pendek Akibat Gangguan Jantung dan Paru-paru

penyebab napas pendek

Sesak napas, atau dikenal sebagai dispnea, adalah keadaan di mana seseorang mengalami kesulitan bernapas. Penyebab napas pendek atau sensasi seperti tercekik dan tekanan di dada dapat terjadi akibat berbagai faktor, termasuk masalah pada jantung dan paru-paru maupun aktivitas fisik yang berlebihan.

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, sesak napas bisa muncul akibat gangguan pada jantung atau paru-paru. Kedua organ ini berperan penting dalam mengalirkan oksigen ke seluruh tubuh serta mengeluarkan karbondioksida.

Jika fungsi jantung atau paru-paru terganggu, pernapasan pun bisa terasa lebih pendek dan sulit. Beberapa gangguan pada jantung dan paru-paru yang dapat menjadi penyebab napas pendek antara lain:

1. Gagal Jantung

Gagal jantung terjadi saat jantung mengalami pembengkakan dan kehilangan kemampuannya untuk memompa darah secara optimal ke seluruh tubuh. Kondisi ini menyebabkan sel-sel tubuh kekurangan oksigen serta nutrisi yang diperlukan.

Beberapa tanda gagal jantung meliputi sesak napas, terutama setelah melakukan aktivitas atau saat berbaring, mudah merasa lelah, pembengkakan di beberapa bagian tubuh, serta munculnya batuk.

2. Aritmia

Sesak napas juga dapat menjadi tanda adanya aritmia, yaitu gangguan pada irama jantung. Aritmia terjadi ketika sinyal listrik yang mengendalikan detak jantung tidak bekerja sebagaimana mestinya, sehingga menyebabkan jantung berdetak terlalu cepat, terlalu lambat, atau tidak beraturan.

Gangguan ini dapat mengganggu aliran darah ke seluruh tubuh, sehingga berdampak pada distribusi oksigen dan nutrisi.

3. Asma

Penderita asma juga bisa mengalami napas pendek. Saat kondisi ini kambuh, saluran pernapasan menjadi lebih sempit dan menghasilkan lendir dalam jumlah berlebih. Akibatnya, pernapasan menjadi sulit, disertai batuk serta suara mengi.

4. Edema Paru

Napas pendek juga dapat menjadi tanda adanya edema paru, yaitu kondisi yang terjadi akibat penumpukan cairan berlebih di paru-paru. Cairan tersebut mengisi kantung udara di paru-paru, sehingga mengganggu proses pernapasan dan membuat penderitanya kesulitan bernapas.

5. Kardiomiopati

Kelainan pada otot jantung atau yang disebut dengan kardiomiopati merupakan kondisi di mana otot jantung mengalami pembesaran, penebalan, atau menjadi kaku. Hal ini dapat mengurangi kemampuan jantung dalam memompa darah ke seluruh tubuh. Salah satu gejala yang sering muncul akibat kondisi ini adalah sesak napas.

6. Penyakit Katup Jantung

Jantung terdiri dari empat katup yang berfungsi mengatur aliran darah agar mengalir ke arah yang tepat. Namun, dalam beberapa kondisi, salah satu atau lebih dari katup tersebut tidak dapat terbuka atau tertutup dengan sempurna. Gangguan ini dapat menghambat aliran darah dari dan menuju jantung, yang kemudian bisa menjadi penyebab napas pendek.

7. Pneumonia

Pneumonia, yang bisa mempengaruhi salah satu atau kedua paru-paru, disebabkan oleh infeksi bakteri, virus, atau jamur. Infeksi ini menyebabkan peradangan pada jaringan paru-paru serta penumpukan lendir atau nanah. Gejala yang sering muncul meliputi sesak napas, demam, dan batuk.

8. Pneumotoraks

Pneumotoraks terjadi saat udara berlebih masuk ke dalam ruang pleura, yaitu area antara paru-paru dan dinding dada. Peningkatan tekanan udara di rongga ini membuat paru-paru sulit mengembang dengan baik. Kondisi ini dapat menimbulkan gejala seperti nyeri dada dan sesak napas.

Nah itulah berbagai kondisi pada jantung dan paru yang dapat menjadi penyebab napas pendek. Selain berbagai kondisi yang telah disebutkan, sesak napas juga bisa dipicu oleh anemia, asidosis, kehamilan, serangan panik, obesitas, atau setelah melakukan aktivitas fisik yang intens.

Karena sesak napas dapat disebabkan oleh berbagai faktor, penting untuk berkonsultasi dengan dokter guna mengetahui penyebab pastinya. Jika seseorang mengalami sesak napas secara tiba-tiba dan tidak kunjung membaik, segera cari pertolongan medis di unit gawat darurat rumah sakit terdekat.