Lanjutan dari Yang Tidak Diketahui Publik tentang Poligami KH M Arifin Ilham
Tidak Heboh
Berbeda dengan publik figur lainnya, Kiyai Haji Muhammad Arifin Ilham yang memiliki puluhan bahkan ratusan ribu jamaah dzikir ini tergolong sepi pemberitaan. Tentunya ada banyak sebab. Salah satunya adalah kemandirian beliau dalam berdakwah dan pertolongan dari Allah Ta’ala.
Tentu akan lain kisahnya ketika poligami ini disiarkan dengan bebas tanpa ilmu sehingga kebaikan yang beliau lakukan justru menjadi senjata ampuh bagi musuh-musuh Islam untuk menghancurkan ajaran mulia ini melalui media yang mereka miliki.
Syarat yang Amat Berat
Dalam berbagai kesempatan, Kiyai Haji Muhammad Arifin Ilham mengingatkan agar kaum Muslimin benar-benar menjaga sunnah. Lakukan semua sunnah sesuai kemampuan terbaik. Jangan hanya melakukan sunnah berdasarkan keinginannya; yang suka dilakukan, kalau berat ditinggalkan.
Lakukan amalan sunnah dengan sungguh-sungguh sebab cinta kepada Nabi yang mulia. Ketika cinta, mengikuti menjadi mudah. Ketika cinta, Nabi menjanjikan bahwa siapa yang dicintai akan bersama dengannya di surga. Insya Allah.
Nah, poligami sering dianggap sebagai sunnah yang enak sehingga banyak diminati. Padahal, di baliknya ada tanggung jawab yang sangat besar. Bahkan siapa yang tidak bisa adil saat menjalani kehidupan poligami, Allah Ta’ala kelak menghukumnya dengan dibangkitkan dalam keadaan badan yang miring.
Maka banyak orang yang berbondng-bondong untuk melakukan poligami dengan sembunyi-sembunyi di atas alasan sunnah. Padahal ada begitu banyak sunnah lain, dan itu tidak dijadikan kebiasaan di dalam hidupnya.
Apakah mereka yang bersemangat membahas poligami juga bersemangat saat membahas sunnah Tahajjud dan bersungguh-sungguh untuk mengamalkannya dengan istiqamah?
Apakah mereka yang rajin modus dengan menghubungi akhwat-akhwat untuk dijadikan istri kedua juga rajin mendatangi masjid untuk shalat berjamaah, rutin tilawah dan mengkaji al-Qur’an, serta berbagai amalan sunnah lainnya?
Kebanyakan dari mereka justru bermasalah dalam amalan-amalannya; yang wajib atau sunnah. Bahkan tak jarang ditemukan laki-laki modus yang rajin beribadah hanya untuk mendapatkan simpati dari calon wanita yang hendak dijadikan istri kedua.
Tatkala sudah dinikahi, semangat ibadahnya pun kendur bahkan hilang. Karena menurut mereka, ikan yang sudah didapatkan tidak perlu dipancing dengan umpan lagi.
Perhatikanlah wahai kaum Muslimah. Jangan mudah terbuai rayu. Jika memang ada yang mengajakmu, dia pasti akan menyampaikan dengan baik-baik. Jangan mudah termakan alasan yang disampaikan. Sebab manusia, sebaik apa pun menurutmu, dia tidak bebas dosa. Mereka senantiasa diintai setan untuk dijerumuskan.
Semoga Allah Ta’ala memberkahi Kiyai Haji Muhammad Arifin Ilham dan keluarganya atas teladan mereka dalam kebaikan. Aamiin.
Wallahu a’lam. [Pirman/Keluargacinta]