Tundukkanlah egomu. Tidak usah sampaikan sekian banyak alasan mengapa masih sendiri di zaman ini. Jika upayamu sudah maksimal, yakinlah bahwa Allah Ta’ala memiliki maksud terbaik untukmu. Namun, jika masih bermalas-malasan, mungkin saja gaya hidupmu menjadi salah satu sebab belum datangnya jodoh bagimu.
Pertama, berniatlah untuk memperbaiki diri dengan sungguh-sungguh. Buka kembali bab tentang ibadah. Ingat-ingatlah kewajibanmu kepada Allah Ta’ala, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, orang tua, keluarga, dan masyarakat.
Buat daftarnya. Segera kerjakan, mulai dari yang wajib. Jangan beralasan. Namanya wajib, akan ada dosa jika engkau lalai, apalagi sengaja meninggalkan. Mulailah dengan shalat lima waktu, perlahan perbaiki hingga menggapai derajat khusyuk, berjamaah di masjid awal waktu bersama imam.
Selanjutnya, jangan abaikan al-Qur’an. Jadikan interaksi dengan Kalam Suci ini sebagai yang utama. Kelak, al-Qur’an akan menjagamu di dunia dan memberi syafaat di akhirat. Al-Qur’an juga menjadi satu di antara sekian banyaknya solusi atas seluruh persoalan yang kau hadapi di dunia ini. Lanjutkan dengan ibadah-ibadah sunnah lainnya, jangan biarkan dirimu berada dalam kemalasan.
Bersamaan dengan memperbaiki hubungan dengan Allah Ta’ala melalui perbaikan ibadah, jangan lupakan kewajibanmu kepada kedua orang tua, jika keduanya masih hidup. Datangi, cium kening, basuh kaki, mintalah maaf, dan dengarkan keinginannya. Jadilah anak yang pertama kali memberikan kebutuhan orang tua, meski engkau harus mengorbankan semua yang dimiliki, asal keinginannya dalam kebaikan terpenuhi.
Jika kedua orang tua atau salah satunya telah wafat, berbaktilah dengan doa yang paling khusyuk dan amalan-amalan lain yang pahalanya sampai kepada keduanya. Bergaullah dengan orang-orang yang dahulu menjadi sahabat orang tua, berbuat baiklah kepada mereka.
Terakhir, bergabunglah dengan komunitas keshalihan. Agar engkau senantiasa berada dalam kebaikan dan ditawari banyak proyek kebaikan. Baik yang berhubungan dengan kajian keislaman, proyek-proyek dakwah untuk masyarakat sekitar, atau kerja-kerja sosial dengan lingkup yang lebih besar.
Percayalah, kesibukanmu dalam kebaikan adalah investasi yang amat mahal harganya. Ada yang diganjar di dunia berupa kembalian materi, tapi yang disimpan dalam tabungan amal jauh lebih banyak dan lebih berharga serta lebih dibutuhkan pada waktunya kelak.
Jangan sentuh, apalagi sibuk berpacaran. Sebab tiada hikmahnya. Pacaran adalah satu jalan dari sekian banyaknya tawaran-tawaran setan yang ujungnya adalah kegagalan, kegelapan hidup, dan siksa neraka jika tidak bertaubat.
Jika resolusi ini dikerjakan dengan baik, semoga Allah Ta’ala segera mempertemukan Anda dengan jodoh terbaik. Sesegera mungkin, sesuai Kehendak-Nya. Aamiin.
Walahu a’lam. [Pirman/Keluargacinta]
1 Comment
Comments are closed.