Salah satu hal yang membedakan kehidupan suami-istri dengan yang belum menikah adalah soal kebersamaan. Yang belum menikah akrab dengan kehidupan serbasendiri, khususnya terkait hal-hal khusus, sangat pribadi, dan sangat rahasia.
Sedangkan mereka yang sudah menikah seperti tak memiliki rahasia, khususnya kepada pasangan hidupnya. Setelah menikah, kehidupan serbasendiri berubah menjadi serbabersama. Mandi bersama. Makan berdua. Tidur satu kasur dan satu selimut. Dan seterusnya.
Namun, ada suami-istri yang tetap tidur sendiri-sendiri. Bukan hanya sekali, tapi dalam intensitas yang banyak. Dan ternyata, tidur sendiri-sendiri sudah berlangsung dalam masa yang lama.
Kok bisa kejadian seperti ini? Apakah Anda mengalaminya juga?
Mulanya, tidur sendiri-sendiri menjadi keterpaksaan lantaran hubungan jarak jauh. Sebabnya bisa karena pekerjaan salah satunya atau sebab lain yang amat banyak. Tatkala siklus hidup sudah berubah, kedua pasangan pun semakin nyaman dengan tidur sendiri-sendiri. Apalagi ketika dalam tidur satu selimut tak ada lagi kerinduan dan perasaan yang dahulu bergejolak di awal menikah.
Alhasil, kehidupan masing-masing semakin terasa biasa saja. Meski ini sangat memprihatinkan.
Ada juga karena sebab lain. Misalnya, ada akad antara suami dan istri yang membuat pernikahan mereka batal, tapi mereka bingung. Hendak mengadu pada keluarga dekat, tapi gengsi dan malu masih mendominasi.
Alhasil, kehidupannya menjadi gak jelas; apakah keduanya masih sah sebagai suami dan istri atau sudah batal? Karena keraguan itu, maka suami menolak ‘menyentuh’ dan istri pun bingung saat hendak ‘disentuh’.
Kasus kedua ini lebih memprihatinkan. Sebab perasaan lebih mendominasi, mengalahkan hukum syariat.
Namun, ada sebab lain yang membuat seorang suami enggan bahkan menolak tidur bersama istrinya. Mula-mula, sang istri menuturkan bahwa suaminya enggan tidur bersama karena alasan ini dan itu. Banyak sekali.
Seiring berjalannya waktu, kami pun mendapatkan konfirmasi dari pihak yang bisa dipercaya terkait alasan enggannya sang suami tidur bersama istrinya.
Sumber terpercaya itu menuturkan, “Bapak gak mau tidur bersama ibu, karena ibu bau pesing.”
Wah…
Jadi, jangan baper dan berprasangka dulu ya. Lebih baik introspeksi diri dan tanyakan langsung kepada suami terkait alasannya.
Wallahu a’lam. [Pirman/Keluargacinta]