Dunia adalah permainan dan senda gurau. Hanya canda tawa. Suka-suka. Sesaat. Fana. Dan pasti, tidak ada yang abadi. Perhiasan semu. Tak ubahnya fatamorgana. Dikira ada, padahal tiada. Dunia juga berlari meninggalkan. Sayangnya, sebagian besar manusia mengejarnya. Betapa bodohnya makhluk bernama hamba dunia itu.
Namun, ada satu perhiasan dunia yang dianjurkan untuk dikejar. Ialah perhiasan terbaik. Perhiasan yang menyelamatkan pemiliknya. Meskipun, perhiasan ini sangat jarang didapati, bahkan lebih banyak orang tidak menyadarinya.
Ialah wanita shalihah.
Mengapa Nabi menyebutkan wanita shalihah sebagai sebaik-baik perhiasan? 4 hadits ini sanggup menjawab pertanyaan kita semua.
Pengantar Bahagia Dunia dan Akhirat
“Tiada sesuatu yang dapat diambil manfaatnya oleh seorang mukmin setelah taqwa kepada Allah Ta’ala yang lebih baik baginya dari seorang istri shalihah. Jika suami perintahkan, dia menaatinya. Jika suami memandang, dia membahagiakannya. Jika suami bersumpah atas dirinya, dia memenuhi sumpahnya. Jika suami pergi, dia menjaga kehormatan dan harta suaminya.”
Hadits ini diriwayatkan oleh Imam Ibnu Majah Rahimahullahu Ta’ala.
Meringankan Urusan Dunia
“Hai Muadz, hati yang bersyukur, lisan yang berzikir, dan istri yang shalihah akan membantumu dalam urusan dunia. Dan agamamu adalah amalan terbaik yang dikerjakan umat manusia.”
Hadits mulia ini diriwayatkan oleh Imam ath-Thabrani Rahimahullahu Ta’ala.
Senantiasa Ingatkan Kehidupan Akhirat
Sayyidina Umar bin Khaththab Radhiyallahu ‘anhu bertanya kepada Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa sallam, “Wahai Rasulullah, harta apakah yang seharusnya dimiliki?”
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa sallam menjawab, “Hendaknya salah seorang di antara kalian memiliki hati yang bersyukur, lisan yang berzikir, dan istri mukminah yang membantunya dalam merealisasikan urusan akhirat.” (HR. Imam Ibnu Majah Rahimahullahu Ta’ala)
Anugerah Terindah untuk Sempurnakan Agama
Sebagaimana diriwayatkan oleh Imam al-Hakim Rahimahullahu Ta’ala, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa sallam bersabda, “Barang siapa diberi anugerah oleh Allah Ta’ala seorang istri yang shalihah, berarti Allah Ta’ala telah membantunya untuk mewujudkan separuh agamanya. Maka hendaknya dia bertaqwa kepada Allah Ta’ala pada separuh yang kedua.”
Wahai kaum Muslimin, ingat baik-baik empat riwayat ini. Jadikan sebagai obsesi dan tujuan. Tentunya, engkau pun harus shalih terlebih dahulu agar layak diamanahi istri yang shalihah.
Kepada para Muslimah, janganlah sibuk dengan hal lain. Fokuskan pikiran dan hatimu untuk menggapai derajat wanita shalihah. Hanya derajat itulah yang mampu menyelamatkanmu di dunia dan akhirat.
Wallahu a’lam. [Pirman/Keluargacinta]
Rujukan: Hikmah Republika Jum’at, 18 Maret 2016