Diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud Rahimahullahu Ta’ala, sahabat mulia Muawiyah al-Qusyairi Radhiyallahu ‘anhu mendatangi Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa sallam dan bertanya, “Apakah yang Tuan perintahkan berkaitan dengan istri-istri kami?”
Berilah mereka makan seperti yang kamu makan.
Para suami, kapan terakhir kali makan bersama istrimu? Kini, engkau dimana, dan dimana istrimu? Sudahkah engkau makan? Tahukah bahwa istrimu sudah makan? Apa yang dia makan? Jangan sampai kamu sibuk dengan duniamu, menikmati berbagai jenis makanan enak, sementara istrimu menahan lapar, haus, dan rindu lantaran menunggu kabar darimu.
Berilah mereka pakaian seperti yang engkau kenakan.
Kapan terakhir kali kau belikan pakaian untuk istrimu, wahai para suami? Sudahkah engkau benar-benar memperhatikan busananya? Adakah engkau mengagendakan pakaian baru dan layak sebagaimana kecenderungan setiap wanita yang menyukai keindahan?
Jangan-jangan, engkau sibuk berdandan dan membeli berbagai jenis pakaian dengan dalih kerja di kantor dan bertemu banyak rekan bisnis, tapi tidak amat jarang membelikan pakaian yang layak untuk istri dengan dalih hanya dikenakan di rumah.
Janganlah kamu memukul mereka.
Apakah kamu pernah mendaratkan tangan kemarahan di badannya yang lembut dan suci? Sukakah engkau mendaratkan kaki kejengkelan hanya karena satu kesalahan padahal istrimu mengerjakan ribuan bahkan jutaan kebaikan untuk diri dan anak-anakmu sepanjang hari? Adakah engkau termasuk laki-laki bersumbu pendek yang mudah meledak-ledak emosinya dan memukul hanya karena merasa sebagai pemimpin?
Jangan pukul istrimu secara zalim jika engkau tidak mau dipukul oleh malaikat-Nya.
Jangan pula kamu menjelek-jelekkannya.
Apakah hanya karena istrimu lupa berganti pakaian selepas masak lantas kau berhak mengisahkan kepada seluruh dunia bahwa istrimu seorang yang jorok? Apakah hanya karena istrimu lupa menaruh garam sesuai kadar, lalu engkau menceritakan kepada tetangga dan keluargamu bahwa dia tidak pandai menyediakan hidangan?
Apakah hanya karena dia terlambat bangun di suatu pagi karena kelelahan, lantas kau siarkan kepada banyak orang bahwa istrimu tukang tidur?
Wahai para suami, camkan 4 wasiat ini baik-baik. Ini bukan wasiat sembarangan. Yang menyampaikan wasiat ini adalah manusia paling mulia. Wasiat ini adalah pesan cinta yang amat sakral. Meski kini, banyak suami yang mengkhianati 4 wasiat nan mulia ini.
Wallahu a’lam. [Pirman/Keluargacinta]